Selasa, 30 Maret 2010

Tugas Teori Ekonomi II

Kerjakan Soal berikut, kumpulkan di-upload ke studentsite masing-masing. Tulis “Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi 2 )


Daftar Pustaka :
Ekonomi Makro, Analisis IS- LM, karangan Prof. Soedijono R.
Buku Sinopsis Ilmu Ekonomi No 2. Ekonomi Makro

BAGIAN I : PILIHAN GANDA
1. Jika variable-variabel kegiatan ekonomi yang diperhatikan : C, S, I, Y, Tx, G dan T maka perekonomian tersebut merupakan.:
a. Pereconomian tertutup sederhana.
b. Perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal.
c. Perekonomian terbuka dengan kecepatan fiskal.
d. Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiskal.
Jawaban = b

2. Apabila kurva IS landai, maka kebijakan yang efektif adalah :
a. Kebijakan fiskal c. Kebijakan pendapatan.
b. Kebijakan Moneter d. Kebijakan luar negeri.
Jawaban = c

3. Motif memegang uang yang besar-kecilnya tergantung dari besar-kecilnya transaksi adalah :
a. Permintaan uang untuk traksaksi.
b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga.
c. Permintaan uang untuk spekulasi.
d. Jumlah uang yang beredar.
Jawaban = c

4. Jika dalam transaksi perdagangan internasional antara Indonesia dan Jepang, ekspor produk Indonesia lebih besar dari impor Jepang maka posisi untuk Indonesia :
a. Neraca jasa mengalami defisit.
b. Neraca barang mengalami defisit.
c. Neraca perdagangan mengalami surplus.
d. Neraca perdagangan mengalami defisit.
Jawaban = d


5 .Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi adalah seperti dibawah, kecuali :
a. Distribusi pendapatan nasional.
b. Kebijaksanaan finansial perusahaan.
c. Ramalan diwaktu yang akan datang.
d. Jauh-dekatnya dari pasar.
Jawaban = d

6. Fungsi konsumsi Keynes menunjukan hubungan pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi yang dinyatakan dengan :
a. Tingkat harga berlaku. c. Tingkat harga konstan.
b. Pendapatan absolut. d. Keuntungan absolut.
Jawaban = b

7. Dalam analisis keefektifan kebijakan fiskal yang terjadi pada Liquidity Trap Range adalah …………..
a. Paling efektif. c. Tidak efektif.
b. Kurang efektif d. Tergantung pajak yang ada.
Jawaban = b

8. Dibawah ini adalah cara pemerintah dalam mengatur jumlah uang beredar dengan cara Qualitative credit control adalah :
a. Rediscount rate. c. Legal reserve requirement.
b. Open market operation d. Selective credit control.
Jawaban = d

9. Pada saat tingkat bunga tinggi, jumlah uang yang diminta untuk motif spekulasi adalah :
a. Tinggi. c. Tidak menentu
b. Rendah / kecil. d. Tetap.
Jawaban = b

10. Yang dimaksud uang dalam pengertian L1 adalah :
a. Permintaan uang untuk transaksi dan untuk berjaga-jaga.
b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga dan untuk spekulasi.
c. Permintaan uang untuk spekulasi.
d. Penawaran uang.
Jawaban = a

11. Motif memegang uang terdiri dari tiga. Besarnya permintaan uang untuk berjaga-jaga ditentukan oleh :
a. Besarnya pendapatan. c. Besarnya tranksaksi.
b. Besarnya resiko. d. Besarnya spekulasi.
Jawaban = d

12. Buku yang menjadi dasar analisis Makro ekonomi dikarang oleh :
a. Adam Smith. c. John Maynard Keynes
b. David mc Celland d. Milton Fredman.
Jawaban = c

13. Dibawah ini adalah istilah yang tidak sama dengan istilah pasar barang :
a. Commodity market. c. real sector.
b. Expenditure sector d. Economic sector.
Jawaban = a

14. Dua faktor penting yang menentukan / diperlukan untuk memutuskan suatu investasi adalah :
a. Keuntungan yang diharapkan dan tingkat bunga.
b. Pendapatan nasional dan tingkat bunga.
c. Besarnya konsumsi da tabungan.
d. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Jawaban = c

15. Biaya bersih sesudah dikurang semua biaya tak termasuk biaya bunga disebut :
a. Marginal physical product. c. Marginal Effisiency of Invesment
b. Marginal Effisiency of capital. d. Marginal utility.
Jawaban = d

16. Dibawah ini mana yang benar :
a. Tingkat suku bunga riil sama dengan inflasi dikurangi suku bunga nominal.
b. Tingkat suku bunga riil sama dengan suku bunga nominal dikurangi inflasi.
c. Tingkat suku bunga riil sama denga suku bunga nominal.
d. Tingkat suku bunga riil sama dengan inflasi.
Jawaban = a

17. Fungsi investasi dibedakan menjadi dua. Dalam analisis makro biasanya investasi perusahaan diasumsikan sebagai :
a. Investasi terpengaruh. c. Investasi nominal.
b. Investasi marginal. d. Investasi otonomi.
Jawaban = b

18. Mekanisme transmisi Keynes tradisional berjalan melalui :
a. Cost of Fund c. Marginal efficiency of Invesment
b. Cost of capital effect. d. Marginal Physical product.
Jawaban = a


19. Mekanisme Transmisi Keynes modern dibagi dalam tiga bagian. Dibawah ini yang bukan dari ketiga bagian tersebut adalah :
a. Penyesuaian portfolio di sektor moneter.
b. Mekanisme transmisi melalui cost of capital effect.
c. Penyesuaian di sektor nyata / riil.
d. Penyesuaian di sektor industri.
Jawaban = c

20. Pelopor teori kuantitas uang modern adalah :
a. Milton Fredman. c. Adam smith
b. John Maynard Keynes d. Irving Visher.
Jawaban = d

21. Pengaruh perubahan harga terhadap jalannya perekonomian dikenal dengan nama:
a. Cost of capital effect c. Income effect.
b. Keynes effect d. Hallo effect.
Jawaban = a

22. Pernyataan berikut ini yang benar mengapa Ilmu ekonomi dipelajari, adalah :
a. Membantu seseorang dalam mengelola kekayaannya.
b. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk memecahkan masalah ekonomi.
c. Untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan.
d. Membantu pengusaha dalam menentukan harga.
Jawaban = b

23. Permalahan ekonomi makro mencakup dua hal yakni masalah jangka panjang dan masalah jangka pendek. Masalah jangka pendek meliputi :
a. Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran.
b. Inflasi dan pertambahan penduduk.
c. Pengangguran dan pertambahan kapasitas factor produksi.
d. Inflasi dan ketersediaan dana investasi.
Jawaban = d

24. Dalam analisis jangka pendek ada beberapa factor yang diasumsikan tidak berubah atau tidak bisa diubah, yaitu seperti dibawahini, kecuali :
a. Kapasitas produksi total dari perekonomian.
b. Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja.
c. Harga barang dan jasa.
d. Lembaga social dan politik.
Jawaban = b

25. Untuk menjalankan perekonomian jangka pendek pemerintah harus membuat kebijakan jangka pendek, adalah seperti dibawah, kecuali :
Menambah jumlah uang yang beredar.
Mengeluarkan obligasi Negara.
Menurunkan bunga kredit bank.
Meningkatkan kapasitas produksi.
Jawaban = d

26. Suatu hal yang melandasi kaum klasik dalam pasar barang bersifat “ self regulating “ adalah :
Harga tetap / konstan.
Berlakunya hokum say
Pengangguran sering terjadi dalam perekonomian.
Kapasitas produksi terus bertambah.
Jawaban = c

27. Perbedaan teori klasik dengan teori Keyness diantaranya menyangkut masalah nilai uang. Yang dimaksud nilai uang menurut teori ekonomi klasik adalah :
Tingkat bunga simpanan.
Tingkat bunga pinjaman.
Nilai nominal uang.
Nilai riil uang.
Jawaban = d

28. Situasi makro suatu perekonomian terutama dipasar barang, teori klasik berbeda dengan teori Keynes. Menurut Keynes kegiatan dipasar barang ditentukan oleh :
a. Mekanisme harga.
b. Permintaan efektif masyarakat.
c. Harga barang dan jasa.
d. Pendapatan masyarakat.
Jawaban = b

29. Besarnya angka penganda ( effect multiflier ) untuk perekonomian terbuka adalah :
a. 1 / 1-c
b. 1 / 1-c+m
c. 1 / c
d. 1 /1-c-m
Jawaban = a

30. Didalam perekonomian terbuka terdapat unsure / komponen yang tidak ada di dalam perekonomian tertutup yaitu ekspor dan impor, Kedua komponen tersebut disebut :
a. Neraca perdagangan
b. Neraca pembayaran.
c. Arus kas netto.
d. Transfer payment.
Jawaban = a

31. Pos-pos yang terdapat dalam APBN mempunyai pengaruh di dalam perekonomian, dibawah ini pos dalam APBN yang bersifat deflasioner, yaitu :
a. Transfer payment.
b. Obligasi dari masyarakat dalam negeri.
c. Kredit dari bank sentral.
d. Pengeluaran Negara.
Jawaban = d

32. Kredit bank sentral akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui money multiflier. Sebelum jumlah uang beredar bertambah. Pengaruh langsung yang terjadi adalah :
a. Bertambahnya jumlah uang inti.
b. Berkurangnya jumlah uanh inti.
c. Berkurangnya tingkat suku bung.
d. Berkurangnya tingkay suku bunga,
Jawaban = A

33. Uang inti yang ada dimasyarakat dipengaruhi oleh banyak factor, seperti dibawah ini adalah :
a. Bunga giro dan deposito
b. Bunga kredit bank.
c. Pengeluaran pemerintah,
d. Bea masuk.
Jawaban = B

34. Kebijakan moneter sulit diterka, sehingga menyulitkan pengunaannya dalam praktek, sehingga pemerintah secara otomatis dan teratur, menaikan jumlah uang beredar sesuai dengan kenaikan kebutuhan uang rata-rata sebagai ganti dari kebijakan moneter. Pernyataan diatas sesuai dengan pemikiran :
a. Adam Smith.
b. John Maynard Keynes.
c. Milton Friedman.
d. David Ricardo.
Jawaban = A

35. Menurut Keynes permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh :
a. Tingkat harga dan GDP riil.
b. Suku bunga dan GDP nominal.
c. Tingkat harga dan GDP riil.
d. Tingkat harga dan GDP Nominal
Jawaban = D

36. Dalam analisis permintaan terdapat dua konsep yaitu Keynes Effect dan Pigou Effect. Keynes Effect merupakan perubahan harga yang mengakibatkan tingkat pendapatan keseimbangan, melalui ……………….
a. Real money supply.
b. Real cash balance masyarakat.
c. Money multiflier.
d. Income multiflier.
Jawaban = C

37. AC. Pigou menerangkan pengaruh perubahan harga berpengaruh pada tingkat pendapatan keseimbanagan, dalam artikelnya yang terkenal adalah :
a. The wealth of Nation.
b. The Organization Ethic.
c. The Classical Stationary State.
d. The Classical theory.
Jawaban = A

38. Pigou effect adalah pengaruh perekonomian akibat dari perubahan harga melalui :
a. Real money supply.
b. Real cash balance masyarakat
c. Money multiflier.
d. Income multiflier.
Jawaban = C

39. Yang dimaksud dengan kurva IS adalah :
a. Kurva yang menunjukan hubungan antara tingkat harga dengan pendapatan nasional.
b. Kurva yang menunjukan hubungan antara pendapatan nasional dengan tingkat bunga.
c. Kurva yang menunjukan buhungan pendapatan nasional pada tingkat investasi.
d. Kurva yang menunjukan hubungan antara pendapatan nasional dengan tingkat tabungan.
Jawaban = C

40. Keadaan perekonomian dimana terpenuhi syarat keseimbangan pasar barang tetapi tidak memenuhi syarat keseimbangan di pasar uang atau sebaliknya, disebut:
a. Keseimbnagan sementara.
b. Keseimbangan pasar barang.
c. Keseimbangan pasar uang.
d. Keseimbangan semu.
Jawaban = D


41. Permintaan uang ( L1 ) merupakan gabungan dari permintaan uang untuk transaksi dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga. Dijadikan satu karena permintaan uang untuk berjaga-jaga besal-kecilnya tergantung dari :
a. Pendapatan.
b. Tingkat harga.
c. Transaksi
d. Tingkat bunga.
Jawaban = C

42. Dibawah ini adalah kebijakan pemerintah dalam pasar uang yang termasuk dalam “ Quantitative Credit Control “, kecuali :
a. Selective credit control.
b. Manipulasi legal reserve ratio.
c. Open market operation.
d. Rediscount policy.
Jawaban = a

43. Pada tahun 1974, seorang ekonom yang memperjelas garis yang membatasi teori kuantitas uang dengan teori lainnya adalah :
a. Adam Smith.
b. John Maynard Keyness.
c. Milton Friedman
d. Thomas M. Humphrey.
Jawaban = B

44. Perumusan teori kuantitas uang yang oleh kebanyakan ahli ekonomi dianggap sebagai perumusan yang tertua terdapat pada tulisan :
a.Milton Friedman.
b. Adam Smith.
c. John Maynard Keyness.
d. Jean Bodin.
Jawaban = C

45. Karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan percetakan uang baru atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah, Ketiga hal diatas berakibat :
a. Demand inflation
b. Cost inflation
c. Domestic inflation
d. Imported inflation.
Jawaban = D

46. Fungsi konsumsi menurut konsepsi Keyness pada tahun 1940 telah menimbulkan ……..
a. Hipotesa konsumsi.
b. Variabel nyata.
c. Hipotesa pendapatan.
d. Hipotesa stagnasi.
Jawaban =b

47. Dibawah ini adalah pernyataan yang ditekankan dalam teori inflasi structural. Kecuali :
a. Menerangkan proses inflasi jangka panjang di Negara sedang berkembang.
b. Jumlah uang yang beredar bertambah dan secara pasif mengikuti dan menampung kenaikan harga-harga, tersebut.
c. Inflasi selalu terjadi pada Negara sedang berkembang.
d. Ketegaran-ketegaran yang ada disebabkan oleh kebijaksanaan harga atau moneter d. pemerintah sendiri.
Jawaban = a

48. Menurut teori structural ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inflasi, salah satunya adalah ketegaran yang berkaitan dengan :
a. Kegagalan pasar.
b. Pengangguran.
c. Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor.
d. Ketidakelastisan harga
Jawaban = C

49. Perbedaan demand inflation dengan cost inflation terlihat pada ………….
a. Dari segi kenaikan harga out put.
b. Volume out put ( GDP riil ).
c. Omzet penjualan.
d. Sarana produksi.
Jawaban = B

50. Kenaikan harga barang akhir ( output ) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga factor produksi. Keadaan ini terjadi dalam pasar :
a. Suppresed inflation.
b. Demand inflation.
c. Supply inflation.
d. Cost inflation.
Jawaban = C

II. Soal Esay !
1.Sebutkan Pos-pos kebijaksanaan fiscal dala APBN. Dan Jelaskan 3 konsep deficit, surplus dan berimbang dari pos-pos yang ada dalam neraca anggaran tersebut !
Jika diketahui marginal propencity to consume sebesar 0.8 dan dana yang tersedia 2 milyar. Berapa besarnya permintaan agregat bila pemerintah menempuh jalana :
a. Membeli barang dan jasa.

b. Menaikan gaji pegawai

c. Membayar Transter payments.

JAWAB
Pos kebijakan fiscal
Pengeluaran : Government, Wage, dan transfer
Pendapatan : Pajak, kredit likuiditas, pinjaman obligasi dalam negeri dan pinjaman obligasi luar negeri

Konsep

Surplus : G+W+Tr > Tx

G+W+Tr > Tx + B

G+W+Tr > Tx + B+ F atau,

U > O

Berimbang : G+W+Tr < Tx

G+W+Tr < Tx + B

G+W+Tr < Tx + B+ F atau,

U < O

Deficit : G+W+Tr = Tx

G+W+Tr = Tx + B

G+W+Tr = Tx + B+ F atau,

U = O
membeli barang jasa

1 / 1-c . 2.000.000.000 = 10.000.000.000

Menaiakn gaji pegawai

c/ 1-c . 2.000.000.000 = 8.000.000.000

membayar transfer payment

c/1-c. 2.000.000.000 = 8.000.000.000

Kamis, 11 Maret 2010

Data Sensus Penduduk .

Sumber data dan metodologi



1. Data mengenai jumlah penduduk kotamadya dan wilayah kecil lainnya hanya dapat diperoleh dari hasil sensus penduduk. Sensus Penduduk 1971, 1980, dan 1990, diadakan secara bertahap yaitu: tahap pertama, sensus lengkap yang meliputi semua penduduk yang berdomisili di wilayah RI, termasuk warga negara asing kecuali korp dilomatik dan keluarganya. Pertanyaan yang diajukan kepada setiap penduduk hanya terbatas kepada nama, umur, jenis kelamin, dan hubungan dengan kepala rumah tangga. Tahap kedua, pencacahan terhadap 5 persen sampel rumah tangga dengan menanyakan pertanyaan yang sangat rinci seperti umur, jenis kelamin, hubungan dengan kepala rumah tangga, agama, kewarganegaraan, perpindahan penduduk, pendidikan, angkatan kerja, fertilitas, dan lain-lain. Jadi, jumlah penduduk menurut wilayah administrasi diperoleh dari hasil sensus lengkap, sedangkan karakteristik penduduk diperoleh dari sensus sampel.
2. Proyeksi penduduk menurut propinsi, umur, dan jenis kelamin dihitung dengan tehnik komponen. Jenis data yang dibutuhkan untuk keperluan ini adalah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, fertilitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk, yang diperoleh dari hasil sensus penduduk dan survei rumah tangga. Semua data yang dipakai perlu dievaluasi secara cermat, dan kalau perlu diadakan adjustment dengan maksud untuk menghapus kelemahan yang ditemukan.
3. Proyeksi penduduk menurut kotamadya yang disajikan di sini tidak dapat dilakukan dengan teknik komponen seperti diuraikan di atas, karena data untuk keperluan itu yakni fertilitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk tidak dapat diperoleh dari hasil sensus. Di negara-negara maju, data ini diperoleh dari hasil registrasi vital yang diadakan secara berkesinambungan pada setiap wilayah administrasi.
4. Pelaksanaan registrasi vital di Indonesia belum berjalan seperti yang diharapkan dan belum dapat menghasilkan data tersebut, sehingga terpaksa diestimasi dengan tehnik tidak langsung ( indirect estimate ) berdasarkan hasil sensus dan survei. Hasilnya hanya dapat disajikan sampai tingkat propinsi saja.
5. Proyeksi penduduk dihitung dengan menggunakan laju pertumbuhan penduduk hasil sensus yang terdahulu, dengan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk tersebut juga berlaku pada masa yang akan datang. Tehnik ini kurang tepat diterapkan untuk menghitung proyeksi yang jangka waktunya cukup panjang pada masa yang akan datang, karena asumsi yang dipakai biasanya tidak sesuai lagi.

Hasil proyeksi

1.

Hasil proyeksi penduduk 60 kotamadya untuk kurun waktu 10 tahun, mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 2005, disajikan dalam tabel terlampir. Proyeksi penduduk kota-kota Iainnya belum bisa disajikan di sini karena data untuk keperluan itu tidak tersedia pada saat ini dan juga karena masalah tehnis. Masalah yang paling sulit untuk diatasi adalah tidak tersedianya data tentang penduduk yang keluar dan yang masuk dari/ke masing-masing kota, dan tidak tersedianya informasi dasar untuk menentukan asumsi pada masa yang akan datang.

2.

Jumlah penduduk kotamadya dalam tahun 2005 sangat bervariasi ( Lihat tabel ) mulai dari sekitar 25 000 orang ( Kodya. Sabang ) sampai dengan sekitar 11 juta ( DKI Jakarta ). Lebih jauh, dalam tabel tersebut terlihat bahwa tidak hanya jumlah penduduk yang bervariasi, tetapi laju pertumbuhannya juga memperlihatkan hal yang sama. Jumlah penduduk yang besar tidak selalu memperlihatkan laju pertumbuhan yang tinggi. Sebagai contoh, penduduk DKI Jakarta dan Surabaya dengan jumlah penduduk masing-masing I I juta dan 3 juta pada tahun 2005, dengari laju pertumbuhan 1,88 persen dan 1,45 persen. Sedangkan, kota Batam dan Bengkulu yang penduduknya masing- masing hanya 391 000 orang dan 570 000 orang tumbuh dengan kecepatan lebih dari 8 persen setahun. Dalam tabel tersebutjuga terlihat bahwa dua kodya yakni Jakarta Pusat dan Magelang tumbuh negatif. Hal ini menggambarkan bahwa masing-masing kota mempunyai faktor penarik ( pull factor ) yang berbeda-beda , dan pada daerah asal dari mana migran itu datang terdapat faktor pendorong ( push factor ) yang berbeda-beda pula. Besar kemungkinan bahwa karakteristik serta latar belakang migran yang masuk ke masing-masing kota cukup beragam, karena hal ini sangat tergantung kepada faktor penarik yang ada di kota tersebut.

3.

Melihat variasi pertumbuhan penduduk kodya seperti diuraikan di atas, timbul pertanyaan mengapa terjadi keadaan demikian. Laju pertumbuhan penduduk ditentukan oleh dua faktor yaitu: pertama, pertumbuhan alami ( natural increase ) yang merupakan beda antara tingkat kelahiran dan kematian, kedua, net migrasi ( social increase ) adalah perbedaan antara penduduk yang datang dan yang keluar. Faktor manakah yang Iebih dominan ? Hasil Supas 1995 ( BPS, 1997 ) memberikan gambaran umum bahwa kalau Iaju pertumbuhan penduduk suatu kota rendah, misalnya dibawah 2.0 persen per tahun, net-migrasi kota tersebut juga rendah, malahan ada yang negatif ( lebih banyak penduduk yang keluar dari yang masuk ). Jadi, laju pertumbuhan penduduk kota tersebut lebih banyak ditentukan oleh faktor perpindahan dari pada faktor kelahiran dan kematian. Lebih jauh disebutkan, kalau pertumbuhan penduduk kota terletak disekitar 2,0 sampai 2,5 persen, maka faktor pertumbuhan alami lebih dominan dari pada faktor perpindahan penduduk. Kalau laju pertumbuhan di atas 2,5 persen, faktor perpindahan dengan net-migrasi yang positif lebih berpengaruh dari faktor kelahiran dan kematian.

4.

Sebagai contoh, laju periumbuhan penduduk Kodya Jakarta Pusat yang negatif ( -2,30 persen ) yang berarti jumlah penduduknya menurun. Hal ini terjadi karena adanya pembangunan gedung-gedung perkantoran, pusat perdagangan, hotel, dan Iain-lain, seperti di sepanjang jalan Jendral Sudirman, kawasan Senen, Setia Budi, dan lain-lain. Pembangunan ini mengakibatkan tergusurnya penduduk yang bermukim di sana ke daerah pinggiran kota seperti Depok, Bekasi, Tangerang, Cinere, dan lain-lain, yang akhir-akhir ini tumbuh pesat. Gejala perpindahan penduduk dari pusat kota ke daerah pinggiran juga terjadi di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar. Pusat kota yang sangat padat dan menjadi daerah perdagangan, perkantoran, perhotelan, dan lain-lain, dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, tidak nyaman lagi sebagai daerah hunian. Cukup banyak penduduk yang memilih tinggal di daerah pinggiran kota yang asri, tetapi tetap bekerja dalam kota.

5.

Cukup banyak orang yang berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk kota terutama disebabkan oleh tingginya arus perpindahan penduduk dari daerah pedesan ke kota-kota tersebut ( urbanisasi ). Pendapat ini tidak seratus persen benar. Hasil Supas 1995 menunjukkan (BPS,1997 ) bahwa sebagian besar penduduk yang pindah selama lima tahun terakhir yang masuk ke kota-kota besar berasal dari daerah perkotaan (urban areas ), sedangkan sisanya berasal dari daerah pedesan ( rural areas ). Sebagai contoh, mereka yang masuk DKI Jakarta selama periode 1990-1995, 61,7 persen berasal dari daerah perkotaan, sedangkan sisanya, 35,9 persen berasal dari daerah pedesan. Pola yang sama juga terlihat di kota Medan, Bandung, dan Surabaya, dimana migran masuk yang berasal dari daerah perkotaan masing-masing 70,9 persen, 62, 4 persen, dan 53,2 persen. Pendidikan mereka yang datang dari daerah perkotaan Iebih tinggi dari mereka yang datang dari daerah pedesan, dan cukup banyak diantara mereka yang bekerja pada sektor jasa-jasa dan perdagangan. Sedangkan yang datang dari daerah pedesan, karena berpendidikan rendah, lebih banyak bekerja pada sektor bangunan, angkutan, dan industri pengolahan.

6.

Lebih jauh diungkapkan bahwa alasan utama mereka untuk pindah ke kota adalah terkait dengan pekerjaan, termasuk mencari pekerjaan.

Alasan lain adalah karena pendidikan, dan ikut suami/istri/ orang tua/anak. Kebanyakan dari mereka ini berusia muda ( dibawah 30 tahun ) dan persentase mereka yang belum kawin cukup tinggi. Ciri-ciri ini tidak hanya untuk migran yang masuk ke kota besar, tetapi merupakan ciri-ciri umum dari migran ke wilayah lainnya.

Penutup

l.

Ketepatan hasil dari suatu proyeksi penduduk tergantung kepada ketepatan dari asumsi dan kualitas data dasar yang dipakai. Kalau kita pelajari hasil proyeksi penduduk yang pernah dibuat , baik yang dibuat oleh BPS maupun innstansi lainnya, tidak ada satupun yang persis sama dengan hasil sensus penduduk. Perbedaannya terletak sekitar 2-4 persen, lebih tinggi atau lebih rendah dari hasil sensus.

2.

Pada saat ini BPS bekerja sama dengan Australian National Unversity, dengan dukungan dana dari UTTFPA, untuk mempelajari pertumbuhan tujuh kota besar di Indonesia: DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan. Studi ini menggunakan data hasil Sensus Penduduk 1990 dan Supas 1995, yang merupakan studi awal mengenai pertumbuhan kota di Indonesia. Nanti, kalau hasil Sensus penduduk 2000 sudah keluar, studi ini akan diperluas ke kota-kota lainnya.


diambil dari : http://www.surabaya.go.id/dispendukcapil/?view=artikel&id=1